Ibnu Taimiyah: Sebagian Kaum Anshar Ada yang Munafik
  • Judul: Ibnu Taimiyah: Sebagian Kaum Anshar Ada yang Munafik
  • sang penulis: Damar Perdana
  • Sumber: muslimmenjawab.com
  • Tanggal Rilis: 13:40:6 4-9-1403

Saat kita membaca atau mempelajari sejarah kehidupan Nabi Muhammad, maka kita akan bersentuhan dengan istilah Muhajirin dan Anshar.

Seperti yang kita tahu, Muhajirin ditujukan kepada orang-orang Makah yang ikut hijrah bersama Nabi Saw. ke Madinah, semantara Anshar adalah penduduk asli Madinah.

Berangkat dari dua istilah di atas, penulis hendak membawakan sebuah pernyataan dari Ibnu Taimiyah, yang masih berkaitan erat dengan pembahasan keadilan sahabat nabi.

Di dalam kitab Mukhtashar al-Fatawa al-Misriyah Li Ibn Taimiyah karya Syeikh Badrudin dikatakan bahwa Ibnu Taimiyah mengatakan kalau ada orang munafik di sebagian kaum Anshar.

Adapun redaksinya berbunyi sebagai berikut.

وَأَیْضًا فعمرو وَأَمْثَاله مِمَّن قدم مُهَاجرا بعد الْحُدَیْبِیَة هَاجرُوا من بِلَادهمْ طَوْعًا والمهاجرون لم یکن فیهم مُنَافِق وَإِنَّمَا کَانَ النِّفَاق فِی بعض الْأَنْصَار وَذَلِکَ لِأَن الْأَنْصَار هم أهل الْمَدِینَة فَلَمَّا أسلم أَشْرَافهم وجمهورهم احْتَاجَ الْبَاقُونَ أَن یظهروا الْإِسْلَام نفَاقًا لعزة الْإِسْلَام وظهوره فِی قَومهمْ …..

“Juga Umar dan orang-orang seperti dia termasuk di antara muhajirin yang berhijrah dari tanah mereka setelah peristiwa Hudaybiyyah atas kehendak mereka sendiri.Tidak ada orang munafik di antara mereka, tetapi orang munafik ada di antara sebagian kaum Anshar, dan ini karena Anshar berasal dari Madinah, dan Ketika para tetua dan mayoritas dari mereka masuk Islam, orang lain perlu menunjukkan Islam mereka dari kemunafikan, karena martabat Islam dan penampilannya di masyarakat mereka.” [1]

Lagi-lagi kita mendapati, bahwa sejarah membuktikan kalau di zaman nabi, tepatnya selepas Nabi Saw. hijrah ke Madinah, terdapat orang-orang Anshar yang munafik, dan hal ini diungkap oleh ulama besar, Ibnu Taimiyah.

[1] Mukhtashar al-Fatawa al-Misriyah Li Ibn Taimiyah, Syekh Badrudin, hal. 481, cetakan: Darul Kutub Ilmiah, Beirut-Lebanon