As-Sayyid Husain al-Kuhkamari (Ridwanullah alaih) adalah seorang Mujtahid yang Masyhur di zamannya dan pelajarannya begitu terkenal di Najaf, yangmana beliau dekat dengan pencapaian marja'iyah dengan apa yang beliau lakukan dari kepemimpinan dan kedudukan sosial yang begitu tinggi.
.
.
setiap hari beliau selalu memberi pelajaran kepada para santrinya. .
.
Sampai pada suatu saat beliau datang lebih awal di masjid.
Ketika beliau duduk menunggu para santrinya beliau melihat seorang Syaikh yang berpakaian sederhana sedang mengajar beberapa muridnya di salah satu sudut masjid.
Beliau pun mendengarkannya dengan seksama, dan ternyata pelajaran yang diajarkan begitu dalam dan detail.
.
.
Maka beliau ingin mendengarkan kembali pembahasan syaikh tersebut dan sengaja datang lebih pagi di hari berikutnya untuk mendengarkan pelajaran al-syaikh.
.
.
setelah beliau yakin tentang keilmuan dan kecerdasan al-syaikh.
dan setelah beberapa hari dari mendengarkan pelajarannya, beliau menegaskan bahwa syaikh tersebut lebih pandai darinya dan jika murid-muridnya menghadiri pelajaran syaikh maka itu lebih bermanfaat bagi mereka daripada menghadiri pelajaran yang beliau ajarkan sendiri.
.
.
Disini beliau melihat dirinya dihadapkan antara menyerahkan murid-muridnya ke guru yang lebih baik atau ngotot tetap mengajari mereka, beliau dihadapkan antara iman dan kufur, serta antara dunia dan akherat.
.
.
Maka di hari itu juga ketika para santrinya berkumpul untuk mendengarkan pelajarannya, beliau berkata: "aku ingin terus terang kepada kalian, sesungguhnya syaikh yang duduk di sana bersama para murid yang sedikit, beliau lebih baik dariku dalam menyampaikan pelajaran kepada kalian dan saya sendiri mendapatkan manfaat darinya, maka marilah kita pergi bersama ke pelajarannya"
.
.
Maka Sayyid Husain pun menjadi murid dari syaikh yang sederhana tersebut.
kemudian nama syaikh tersebut menjadi begitu terkenal dan dikemudian hari Beliau disebut sebagai Ustadul Mutaakhirin, dan tidak lain beliau adalah Almarhum al-Syaikh Murtadha al-Anshori ridwanullah ta'ala alaih.
.