Akhlaq Keseharian Suami Istri dalam Al-Quran
  • Judul: Akhlaq Keseharian Suami Istri dalam Al-Quran
  • sang penulis: Alhafiz K
  • Sumber: www.nu.or.id
  • Tanggal Rilis: 5:18:36 2-10-1403

Dalam Islam, ikatan suami dan istri bukan hanya soal

akad nikah lalu masalah selesai. Ikatan suami dan

istri mengikat sekaligus setiap pasangan hampir dalam

segala hal. Hampir segala hal perlu melibatkan satu

sama lain terutama saat mengambil putusan penting. Di

sini dibutuhkan musyawarah dan saling pengertian untuk

memutuskan kemaslahatan bersama.

Terkait keseharian, Islam meminta kesediaan keduanya

untuk berinteraksi satu sama lain secara baik dengan

air muka dan jiwa yang berseri-seri. Dalam keadaan

apapun, Islam meminta keduanya untuk tetap menjaga

sikap-sikap yang mengindahkan satu sama lain.

Abu Bakar Al-Hushni al-Husaini dalamKifayatul Akhyar

fi Ghayatil Ikhtisharmengatakan sebagai berikut.

يجب على كل واحد من الزوجين معاشرة صاحبه بالمعروف، ويجب على كل بذل ما يجب عليه بلا مطل ولا إظهار كراهية بل يؤديه

وهو طلق الوجه. والمطل مدافعة الحق مع القدرة وهو ظلم. قال الله تعالى ولهن مثل الذي عليهن بالمعروف. والمراد تماثلها في

وجوب الأداء بالنسبة إلى ما يجب عليه، وقال تعالى وعاشروهن بالمعروف. وجماع المعروف الكف عما يكره وإعفاء صاحب الحق

عن مؤنة الطلب وتأديته بلا كراهة

Setiap pasangan suami istri wajib berinteraksi satu

sama lain secara baik. Setiap dari mereka juga wajib

mengerahkan tenaga untuk kewajibannya tanpa tunda-

tunda dan tanpa menampakkan ketidaksukaan. Setiap

mereka sepatutnya melaksanakan tanggung jawab dengan

wajah manis. “al-mathollu (tunda-tunda)” ialah

mengulur waktu dalam menunaikan kewajiban sementara ia

mampu berbuat segera. Ini satu bentuk kezaliman. Allah

berfirman, “Istri-istri itu memiliki hak sebanding

dengan kewajibannya secara baik.” Maksudnya, istri

dalam menunaikan kewajiban setara dengan porsi

kewajiban suami.

Allah berfirman, “Bergaullah dengan mereka secara

baik.” Kebaikan yang sempurna itu menahan diri dari

tindakan tidak menyenangkan pasangan, memaafkan

kelalaian pasangan dalam menunaikan kewajibannya, dan

melaksanakan kewajiban tanpa rasa terpaksa.

Berdasarkan dua ayat Al-Quran di atas dan uraian Abu

Bakara Al-Hushni, setidaknya setiap pasangan suami dan

istri perlu belajar untuk bersikap arif dalam

mengarungi perjalanan rumah tangga yang tidak sehari

atau setahun. Suasana kondusif di rumah juga sangat

membantu untuk menciptakan rumah tangga yang sejuk dan

menciptakan keluarga bahagia. Sehingga anak-anak juga

merasa betah di rumah.

Sementara perintah Al-Quran di atas berlaku untuk

suami dan istri sekaligus. Wallahu a’lam.