Adik-adik yang dirahmati Allah swt! Hari-hari di bulan Jumadil Awal ini adalah hari duka untuk para pencinta Nabi Muhammad dan Ahlul Baitnya, karena di bulan ini telah syahid sosok wanita agung nan mulia, Sayyidah Fatimah Az-Zahra’ penghulu wanita surga.
Nama beliau sudah tidak asing lagi bukan? Betul, beliau adalah putri junjungan kita Nabi Muhammad Al-Mustafa saw.
Untuk lebih mengenal, mencintai, dan meneladani beliau, yuk baca dengan seksama hikmah tentang beliau di bawah ini:
Sayyidah Fatimah a.s. berkata:
حُبِّبَ إِلَيَّ مِنْ دُنْيَاكُمْ ثَلَاثَة: تِلَاوَةُ كِتَابِ اللهِ وَالنَّظَرُ إِلَى وَجْهِ رَسُوْلِ اللهِ وَالْإِنْفَاقُ فِي سَبِيْلِ اللهِ
“Tiga hal yang aku cintai dari dunia kalian: Membaca Kitabullah (Alquran), melihat wajah Rasulullah saw. dan berinfak di jalan Allah swt.”
Kali ini kakak akan menjelaskan bagian pertama yaitu kecintaan Sayyidah Fatimah terhadap Alquran. Terkait keagungan Alquran, Sayyidah Fatimah a.s. berkata, “Kitab suci Alquran sangat agung, jika seseorang benar-benar mengikuti kitab suci ini dan mengamalkan setiap ajarannya, ia akan sampai pada derajat tinggi kesempurnaan sehingga orang lain akan merasa iri.”
Tak hanya untuk dirinya, Sayyidah Fatimah a.s. juga membesarkan putra-putrinya dalam naungan Alquran. Sahabat setia Rasulullah saw., Salman Al-Farisi berkata, “Suatu hari Rasulullah saw. mengirimku ke rumah Sayyidah Fatimah untuk suatu keperluan. Ketika sampai di rumah Fatimah, aku meminta izin untuk masuk. Saat itu aku saksikan Fatimah tengah menggiling gandum sambil melantunkan ayat-ayat suci Alquran”.
Dalam kesempatan lain disebutkan bahwa suatu hari Imam Ali a.s. tiba di rumah dan mendengar Fatimah tengah melantunkan ayat yang baru saja diturunkan kepada Rasulullah saw. Imam Ali a.s. dengan heran bertanya, “Bagaimana kamu mengetahui ayat ini?”
Sayyidah Fatimah a.s. menjawab, “Anakku Hasan yang membacakan kepadaku ayat yang baru diturunkan kepada ayahku ini.”
Selain kepada keluarga tercintanya, Sayyidah Fatimah a.s. juga mengajarkan pada orang yang membantu beliau di rumah yaitu Fidhdhah agar senantiasa dekat dengan Alquran. Kedekatan ini bisa disaksikan dengan sikap Fidhdhah yang kemudian tidak berkata-kata kecuali dengan menggunakan ayat Alquran.
Saat menyampaikan pidato pertamanya di masjid setelah Rasulullah saw. wafat, Sayyidah Fatimah a.s. mengingatkan bahwa Alquran adalah peninggalan Nabi saw. serta janji antara manusia dan Allah swt. Beliau berkata, “Allah swt telah mengikat janji di antara kalian sejak lama dan (Alquran) merupakan peninggalan berharga untuk kalian.”
Dalam kesempatan lain, Sayyidah Fatimah a.s. mengingatkan umat ayahnya, “Alquran tidak mengandung kebatilan dan menyalahi hakikat. Cahayanya meliputi segala sesuatu serta memberikan penerangan kepada yang lain. Setiap manusia akan meraih pengetahuan serta hidayah dari Alquran sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing”.
Dalam perkataan lainnya, Sayyidah Fatimah a.s. menyebut Alquran sebagai sumber ilmu dan hukum Ilahi. Menurut beliau, membaca Alquran ditujukan untuk memahami ajarannya dan mengamalkannya. Beliau berkata, “Jika seorang muslim benar-benar mengikuti Alquran, ia akan sangat berbahagia serta dituntun menuju jalan keselamatan.”
Oleh karena itulah, Sayyidah Fatimah a.s. setelah Rasulullah saw. wafat, mengingatkan umat Islam tentang peran utama Alquran untuk menghindari perselisihan di antara mereka, “Mengapa kalian menuju kesesatan, sedangkan di antara kalian terdapat Alquran? Ajaran Alquran sangat jelas dan hukum-hukumnya pun kokoh. Tanda-tanda hidayah Alquran transparan dan peringatannya pun jelas. Apakah kalian condong kepada Alquran, atau apakah kalian mencari penengah selain kitab suci ini ?”
Selain mengagungkan Alquran dalam setiap ucapannya, Sayyidah Fatimah a.s. juga merupakan manifestasi dari ajaran tinggi kitab suci ini. Sejak masih kanak-kanak, beliau a.s. sudah terbiasa dengan Alquran, karena beliau tumbuh besar di rumah wahyu. Kedekatan beliau dengan Alquran terlihat jelas dari kebiasaan beliau membacanya hingga menjelang wafatnya dan memohon pada suaminya agar membacakan Alquran pada saat malam penguburannya.
Sayyidah Fatimah a.s. bukan saja menjelaskan keutamaan Alquran dengan lisan dan ucapan, namun mempraktekkannya di tengah-tengah masyarakat. Sayyidah Fatimah a.s. dengan baik menunjukkan nilai-nilai akhlak dan spiritual di setiap nasehat, perkataan dan sikapnya. Beliau memahami bahwa kebahagian kehidupan akan kekal jika bersumber dari ajaran yang kekal.
Yuk kita kembali ke jalan Alquran…