Orang tua terkadang menginginkan anaknya selalu terbuka dalam urusan apapun. Sampai pada saat anak merasa lebih tertutup dan tidak pernah bercerita. Segunung kekhawatiran terhadap pergaulan anak masa kini mulai membuat para orangtua cemas. Namun tidak sedikit justru kecemasan itu membuat anak malah menjadi semakin jauh dari para orantuanya.
Dalam hubungan keluarga, sikap keterbukaan merupakan salah satu sikap positif yang penting. Setiap anggota keluarga perlu membangun komunikasi yang transparan agar antar anggota keluarga dapat membantu memberikan kontrol, masukan dan saran yang positif. Dalam hubungan anak dengan orangtuanya juga tidaklah berbeda, Apalagi anak belum memiliki pengetahuan dan pengalaman yang banyak. Ia sangat membutuhkan bukan hanya masukan dan saran saja melainkan support yang besar dari orangtua. Inilah mengapa sikap terbuka dalam diri anak menjadi penting. berikut ini merupakan beberapa aspek atau penyebab yang membuat anak merasa sulit atau tidak terbuka dengan orang tua:
1. Selalu merasa paling benar
Bagaimanapun orang tua tetaplah manusia, tempat salah dan lupa. Walaupun orang tua sudah pasti berhak merasa lebih tau dan berpengalaman, apabila salah khususnya terhadap anak, maka janganlah gengsi untuk meminta maaf.karena dampaknya sangat besar. Anak yang selalu terus menerus merasa disalahkan, akan cenderung tumbuh sebagai orang yang menganggap bahwa kesahan adalah sebuah aib yang tidak boleh terjadi. Apapun caranya, harus dihindari. Sekalipun harus melimpahkan kesalahan itu kepada orang lain. Seperti yang orang tua nya lakukan selama ini.
2. Malas mendengarkan cerita anak
Ketika anak aktif dan masih sering untuk bercerita tentang kehidupan sehari-hari dan keluh kesahnya, orang tua jangan sampai pasif dalam mendengarkan dan memberikan tanggapan mengenai keluh kesah anak. Karena respon orang tua yang malas dan acuh tak acuh akan membuat anak enggan dan tidak mau lagi untuk terbuka dengan orang tua. Jadi sebisa mungkin berilah respon dan tanggapan yang baik pula di saat anak masih aktif dalam menceritakan kehidupan sehari-harinya dengan orang tua.
3. Memotong pembicaraan dan berprasangka negative terhadap anak
Alih-alih memberinya solusi atau menjadi pendengar yang baik untuk anak, orang tua justru cenderung menyela setiap ucapan anak dan menuduh bahwa segala sesuatu yang terjadi pasti akibat kesalahannya. Maka akibat segala tuduhan, pemikiran negatif terhadap anak, dan selalu menyalahkan anak, pada akhirnya akan membuat anak tidak mau lagi terbuka dengan orang tua. Anak akan merasa bahwa orang tua tidak memahami perasaan dan permasalahan mereka dan hanya bisa menghakimi mereka. Hal ini membuat Anak tidak akan terbuka lagi kepada orang tuanya. Akan tetapi, di samping itu penyebab lain anak menjadi tidak terbuka dengan orang tua adalah karena anak tidak ingin menambah beban kekhawatiran yang dirasakan oleh orang tua. Maka ada baiknya untuk orang tua juga dapat mengetahui dan memahami perasaan sang anak.
Bersambung ...