Ada dua cara untuk mendidik jiwa dan memperoleh akhlak utama. Melalui cara ilmu dan amal akan muncul tahalli dan takhalli dengan mudah. Dengan perkataan lain, itu adalah penyucian dan pembersihan yang disertai dan dihiasi dengan kesempurnaan.
Maka, barangsiapa berketetapan hati, dan benar tekadnya untuk membersihkan diri dari perangai rendah dan menghiasinya dengan akhlak utama, maka pertama-tama harus mengenali, melalui ilmu, sifat-sifat baik dan buruk. Setelah itu segeralah meraih perangai terpuji dan melepaskan diri dari tabiat-tabiat buruk dengan cara-cara yang ditentukan para pengajar akhlak nan agung; Rasulullah saw dan keluarganya yang suci.
Hal yang harus diingat di sini adalah, karena yang menyucikan itu Allah Swt, maka tentu ia harus meminta bantuan dan pertolongan Allah SWt untuk memperoleh kesempurnaan ini.
Imam Ja’far Shadiq as berkata, “Sesungguhnya Allah telah memberikan kepada para rasul-Nya akhlak mulia. Karena itu, ujilah diri kalian. Apabila akhlak mulia itu ada pada diri kalian, pujilah Allah dan ketahuilah bahwa itu merupakan kebaikan. Namun apabila tidak ada pada kalian, mintalah kepada Allah dan berharaplah kepada-Nya agar mendapatkannya.” (Ushul al-Kafi, juz 2, bab al-Makarim, hal. 2)
Abdul Husain Dasteghib, Menuju Kesempurnaan Diri