“Sesungguhnya Allah Maha Pemurah lagi menyukai orang-
orang yang pemurah.” Maksud dari hadis ini adalah
orang-orang dengan sikap pemurah, yang biasa disebut
dengan istilah dermawan. Allah SWT dalam ayat-ayat-Nya
menjelaskan kedudukan dan meninggikan derajat orang-
orang yang senantiasa memiliki sikap dermawan. Dermawan
adalah dengan ikhlas memberi, menolong atau rela
berkorban di jalan Allah baik dengan harta atau bahkan
dengan jiwa raganya. Dermawan dapat berupa uluran
tangan untuk bersedekah, infak, zakat, dll. Dermawan
merupakan cerminan rasa solidaritas kemanusiaan dari
seorang hamba Allah Yang Maha Kasih kepada hamba
lainnya yang memerlukan bantuan.
Sifat dermawan juga merupakam cermin dari orang-orang
yang bertaqwa kepada Allah SWT. Allah sangat menyukai
orang-orang yang bersikap dermawan. Perlu dipahami
bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini, dan segala
sesuatu yang telah diberikan kepada kita adalah salah
satu dari bentuk keMaha Pengasih-Nya dan kedermawanan-
Nya (Al –Karim). Para rasul, nabi, keluarga dan sahabat
nabi serta orang-orang saleh juga tergolong orang-orang
yang dermawan. Maka dari itu, ketika mengaku sebagai
muslim yang beriman patutlah meneladani mereka,
sehingga tidak termasuk dalam golongan orang-orang yang
bakhil (kikir).
Sebagaimana Rasulullah terkait dengan kedermawanan ini
beliau bersabda, “Orang-orang yang dermawan dekat
dengan Allah, dekat dengan manusia dan dekat dengan
surga. Sedangkan orang bakhil dan kikir jauh dari
Allah, jauh dari manusia dan dekat dengan neraka.”
Surat As Sabaa’: 39 Allah menegaskan tentang kelapangan
rezeki bagi orang yang dermawan dan meninggikan derajat
orang yang dermawan dan membalas mereka dengan kebaikan
pula.
“Katakanlah : “sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki
bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-
Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah
akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezeki yang
sebaik-baiknya.”
Kedermawanan yang dianjurkan tentulah kedermawanan yang
disertai keihkhlasan dan ketulusan, untuk membantu
orang lain atau saudara yang memerlukan serta demi
mencari keridhaan Allah SWT. Kedermawanan tersebutlah
yang akan mendapat balasan dari-Nya.
“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan harta mereka
di jalan Allah, adalah sebutir benih yang akan
menumbuhkan tujuh butir dan setiap butir membuahkan
lagi 100 biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi
siapa yang dikehendaki-Nya. Allah Maha luas karunia-Nya
dan lagi Maha mengetahui.” (Al-Baqarah :261).
Oleh karena itu, mestinya kita senantiasa bersikap
dermawan dengan mengulurkan tangan kepada sesama
manusia yang membutuhkan. Seperti mereka yang
kelaparan, sedang sakit, putus sekolah, anak-anak
yatim, fakir miskin, korban bencana, dan sebagainya.
Beramal dengan senantiasa menunjukkan sikap
kedermawanan, tidak akan mengurangi sesuatu apapun dari
diri. Keyakinan akan kemuliaan orang-orang dermawan
menjadi motivasi untuk selalu bersikap dermawan dengan
keikhlasan karena Allah SWT.