Dalam Hadist Qudsi-Nya, Allah pernah Berkhitob kepada
Nabi Musa as :
“Pernahkah kau melakukan suatu amalan dengan ikhlas
untuk-Ku?”
Musa menjawab, “Iya, aku solat untuk-Mu, puasa untuk-
Mu, bertasbih serta mengucap tahlil untuk-Mu.”
Kemudian Allah berfirman, “Solat itu adalah
keselamatan di atas siroth, puasa adalah terbebasnya
dari api neraka dan tasbih serta tahlil itu
meninggikan derajatmu di surga.”
Nabi pun menangis dan berkata, “Wahai Tuhanku,
tunjukkan kepadaku amalan yang dilakukan dengan ikhlas
untuk-Mu.”
Allah menjawab, “Sudahkah kau menolong orang yang
teraniaya? Sudahkah kau memberi pakaian orang yang
telanjang? Sudahkah kau memberi minum orang yang
kehausan? Sudahkah kau memuliakan orang yang berilmu?
Semua itu adalah amalan yang ikhlas untuk-Ku.
Semakin mendalami Islam, seseorang akan semakin
menemukan rahmat dan kasih sayang didalamnya. Hadist
Qudsi diatas ingin mengajarkan kepada kita bahwa
sebanyak apapun ibadah personal yang dilakukan seorang
hamba tidak akan berarti tanpa perhatiannya kepada
sesama.
Kita semua ingin meraih keridhoan Allah melalui ibadah
dan amalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, namun
semua itu akan sia-sia jika kita tidak peduli dengan
hamba-Nya yang lain. Bahkan derajat “ikhlas” pun
disiapkan bagi mereka yang peduli dengan sesamanya.
Islam adalah agama sempurna yang menggiring dunia pada
ketentraman dan kesejahteraan. Islam adalah solusi
bagi krisis kesejahteraan di muka bumi ini. Tanpa
Islam mustahil akan terwujud kedamaian, keadilan dan
ketentraman ditengah masyarakat.
Semoga kita dapat segera melihat kebangkitan islam dan
bendera kemuliaannya berkibar di atas bumi Allah ini.
Dan saat itulah, kedamaian dan kesejahteraan akan
dirasakan di penjuru dunia ini.