Berbicara tentang berbagai penyakit dan kekeliruan yang terdapat pada jalan para pencari ilmu adalah sama halnya dengan membahas faktor-faktor yang dapat menyemangati seseorang untuk mencari ilmu. bahkan jauh lebih penting. Oleh sebab itu, Imam Ali as memberikan beberapa keterangan berkaitan dengan masalah ini yang hakikatnya dapat disebut sebagai panduan ringkas tentang adab dan taklim tarbiyah. Beliau telah memberikan serangkaian rumus yang perlu diketahui, dipahami dan digunakan oleh setiap pencari ilmu. jika rumusan ini tidak diketahui, dia tidak akan dapat mengambil manfaat dari ilmu yang dipelajarinya.
Sebagai peringatan awal, beliau memberikan penegasan bahwa sumber berbagai penyakit dan bahaya yang dapat menyerang para penuntut ilmu adalah sifat sombong dan angkuh. Tentu hal ini tidak berarti bahwa semua penyakit para pencari ilmu tersimpul pada penyakit ini. akan tetapi, dapat dikatakan bahwa penyakit ini merupakan poros, muara dan sumber asli dari seluruh penyakit yang ada. Seorang manusia yang jahil dihadapan setiap masalah yang dia tidak ketahui, memiliki apa-apa selain sebuah pertanyaan (akan hal yang tidak ia ketahui); dia tidak memiliki pengetahuan dan ia sadar akan ketidaktahuannya. Kesadaran akan ketidaktahuan ini sama sekali tidak memberi ruang baginya untuk menonjolkan serta membanggakan diri. Akan tetapi, karena dia menyadari kekurangan dirinya harus dihilangkan, maka dia akan merendah dan mau bertanya untuk menghilangkan ketidaktahuannya.
Kondisi sadar akan kekurangan diri sama sekali tidak akan menimbulkan penyakit dan tidak akan membuat seseorang menjadi sombong dan angkuh. Tidak ada orang yang menyombongkan dan membanggakan kebodohannya, dan tentu dia tidak dapat berkata “ aku tidak tahu, maka sungguh hebat dan luarbiasanya diriku.” Dalam beberapa kondisi seperti ini, dia tidak mungkin tertimpa oleh penyakit yang bernama kesombongan dan keangkuhan. Selama seseorang mempunyai kebodohan yang bersifat sederhana dan nonkompleks (jahl basith), maka dia akan steril dari sifat sombong dan angkuh. Akan tetapi, apabila seseorang mulai mengetahui beberapa hal dan sedikit berilmu, dia akan berada dalam ancaman penyakit sombong dan angkuh. Karena dia telah merasa benar-benar mengetahui sesuatu dan memiliki ilmu, maka anggapan inilah yang membuat celah dan mendasari penyelewengan serta menanamkan benih penyakit dalam dirinya.