Sifat hasad adalah sifat tercela dan Islam telah memberikan perhatiannya yang serius terhadap penyakit rohani ini demi menjaga umat Islam dari penyakit yang membinasakan tersebut. Banyak ayat dan hadis yang menjelaskan bahaya sifat hasad. Di bawah ini akan saya sebutkan beberapa hadis tentangnya.
Nabi saw bersabda:
“ Hasad memakan kebaikan sebagaimana api melalap kayu bakar”
Syekh Abduh berkata, “Seorag penghasud adalah seorang yang menginginkan hilangnya nikmat dari orang yang dihasudinya dan tidak rela berkesinambungannya nikmat baginya. Dia, apabila menghasud dan merealisasikannya dengan berusaha dan bersungguh-sungguh dalam menyingkirkan nikmat dari seseorang yang dihasudinya, adalah makhluk Allah yang paling berbahaya gangguannya, paling samar tipu dayanya, dna pling rumit caranya, dan tiada kekuatan baginya untuk mengetahui tipu dayanya, maka tidak ada tempat berlindung darinya kecuali kembali kepada Allah, Dialah Zat Yang Maha Kuasa untuk mencegah gangguannya dan membatalkan usahanya. Semoga Allah menyelamatkan kita dari kejahatan para penghasud dan smeoga Dia mencegah dari kita makar para pemakar”
Para ulama mengatakan sebenarnya kedengkian penghasud tidak akan berbahaya kecuali apabila ia menghasud dan melakukan tindakan-tindakan untuk merealisasikan kedengkiannya dan apabia ia laai dan sedang tidak mendengki, maka bahaya mudarat dan kedengkiannya hanya mengena pada dirinya sendiri, berupa kesengsaraan batin, kesedihan yang berkepanjangan setiap kali menyaksikan kenikmatan pada seseorang dan bahkan menjadi penyakit yang akan menggerogoti fisiknya.
Ali bin Abi Thalib mengatakan:
“ Sangatlah mengherankan kelalaian para penghasud terhadap keselamatan raga mereka”
Jadi, bahaya sifat hasud itu sebelum ia mengena orang yang dihasudi, lebih dulu mengena penyandangnya dan hal ini diungkap dalam riwayat sebagai sikap objektif hasud.
Namun apabila si penghasud iti bertindak maka ia adalah musuh yang paling berbahaya, sebab ia tidak akan pernah berhenti untuk berusaha membahayakan lawannya sampai nafas akhir ia hembuskan.
Dalam riwayat lain Ali bin Abi Thalib juga mengatakan:
“ Hasud adalah penyakit yang kronis, ia tidak akan hilang kecuali dengan kebinasaan si penghasud atau kematian yang dihasudi”.
Dan apabila ia tidak berhasil mewujudkan keinginannya dan tidak berhasil mencelakakan lawannya maka dari kedalaman jiwa jahatnya akan memancarkan api jahannam melalui mata kedengkiannya, dan sangat mungkin juga akan membahayakan lawannya dan itu yang disebut dakam istilah riwayat dengan al-‘ain (mata).