Sifat Hasad (hasud) dapat hinggap pada diri seseorang dikarenaka beberapa hal, yang semuanya ertentangan dengan norma-norma agama dan jiwa luhur. Dibawah ini akan saya sebutkan penyebab-penyebab sifat hasad secara ringkas.
Pertama. Sifat hasad lahir dari kejelekan jiwa dan kekikiran yang sangat dalam sehingga seseorang yang hasud tidak rela hati dan murka melihat nikmat dan anugerah Allah tercurahkan kepada hamba-hambaNya, sebagaimana ia akan gembira apabila menyaksikan seseorang dalam kesengsaraan.
Nabi saw bersabda:
“Sesungguhnya nikmat-nikmat Allah memiliki musuh-musuh”. Kemudian beliau ditanya, “Siapa mereka itu?”. Beliau menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang menghasud manusia atas anugerah yang diberikan Allah kepada mereka.”
Kedua. Ia muncul dari sikap permusuhan dan kedengkian, maka seseorang yang hasud gembira menyaksikan musuhnya mengalami kesengsaraan, dan ia akans edih dan sakit apabila menyaksikannya dalam kenikmatan. Ali bin Abi Thalib mengatakan: “ Penghasud gembira dengan kejahatan (yang menimpa lawannya dan sedih dengan kegembiraan”
Ketiga. Ia timbul dari perasaan ingin unggul atas yang lain, maka seseorang yang hasud akan sakit hati menyaksikan ornag lain mendapatkan keunggulan melebihi dirinya.
Kempat. Ia lahir karena rasa kekhawatiran akan hilangnya apa yang menjadi keinginan dan pencariannya. Biasanya hal itu banyak terjadi antara mereka yang seprofesi.
Kelima. Ia muncul dari rasa angkuh dan congkak, maka apbila ada orang yang mendapatkan nikmat, seseorang yang hasud khawatir terkalahkan olehnya lalu, terdorong rasa angkuhnya, hasud padanya.
Keenam, Ia lahir dari perasaan menghina orang yang dihasudi, seseorang yang hasud merasa bahwa nikmat Allah tersebut tidak layak diperoleh oleh orang itu.