Allah swt berfirman,
وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً ۖ يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ
“Dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah firman (Allah) dari tempatnya.” (QS.Al-Ma’idah:13)
Salah satu fenomena menarik tentang hati adalah pengaruhnya yang begitu besar pada sikap manusia. Hati yang keras membuat keinginan seseorang melemah untuk melaksanakan taat kepada Allah. Setelah itu ia mencari-cari alasan untuk tidak mengikuti Allah bahkan menyalahkan ketentuan-Nya.
Setelah mulai menyalahkan syariat dan ketentuan Allah, maka terbukalah jalan untuk setan masuk dan menguasai hatinya. Strategi utama setan adalah menghias keburukan-keburukannya menjadi terlihat baik dan indah. Sehingga ia tidak pernah merasa bersalah ketika melakukan keburukan.
Allah swt berfirman,
فَلَوْلَا إِذْ جَاءَهُمْ بَأْسُنَا تَضَرَّعُوا وَلَٰكِنْ قَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Tetapi mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan kerendahan hati ketika siksaan Kami datang menimpa mereka? Bahkan hati mereka telah menjadi keras dan setan pun menjadikan terasa indah bagi mereka apa yang selalu mereka kerjakan. (QS.Al-An’am:43)
Jika kita membayangkan sesuatu yang keras, maka yang terlintas dalam benak kita adalah batu. Sehingga biasa orang mengatakan “keras seperti batu”. Namun Al-Qur’an menggambarkan hati yang keras itu jauh lebih keras dari batu.
Mengapa bisa demikian?
Walaupun keras, terkadang dari dalam batu tersebut masih bisa memancarkan air. Batu pun hancur berkeping jika diturunkan Al-Qur’an atasnya.
Karena itu hati yang keras bisa jauh melebihi kerasnya batu. Walaupun disampaikan Al-Qur’an dan berbagai nasihat, tidak mampu menggoyahkannya.
Allah swt berfirman,
ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً ۚ وَإِنَّ مِنَ الْحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الْأَنْهَارُ ۚ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ الْمَاءُ ۚ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
“Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras, sehingga (hatimu) seperti batu, bahkan lebih keras. Padahal dari batu-batu itu pasti ada sungai-sungai yang (airnya) memancar daripadanya. Ada pula yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya. Dan ada pula yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah. Dan Allah tidaklah lengah terhadap apa yang kamu kerjakan. (QS.Al-Baqarah:74)
Maka jangan remehkan dosa walaupun kecil. Karena noda dosa yang terus bertumpuk akan membuat hati keras dan berkarat.
Semoga bermanfaat…