Lisan Digital(1)
  • Judul: Lisan Digital(1)
  • sang penulis:
  • Sumber: ikmalonline.com
  • Tanggal Rilis: 10:47:14 2-10-1403

Ajining diri seko lathi, Harga diri seseorang pada ucapan lisannya

Pada kenyataanya dari sebagian orang ada yang sama sekali tidak bisa berucap, orang yang bisu tidak bisa berbicara sama sekali. Apakah orang yang bisu maka pasti aman dari bahaya lisan. Apakah lisan disini hanya bermakna lidah yang digunakan untuk mengucapkan kata-kata.

Pada masa sekarang, lisan bisa kita pahami sebagai media untuk mengkomunikasikan diri dengan orang lain, lisan dilihat sebagai alat komunikasi. Lisan seseorang menjadi tolok ukur harga diri seseorang di jaman ini bukan hanya dari ucapan yang keluar dari mulut, tapi lebih dari itu perlu dimaknai secara lebih luas, lisan kita maknai sebagai alat untuk berkomunikasi, menyampaikan informasi kepada pihak lain. Jadi handphone, laptop, notebook dan semua alat komunikasi walau kadang dijalankan dengan jemari, berupa tulisan, berupa bahasa tubuh lalu dibuat menjadi sebuah video, dll maka bisa menjadi lisan bagi seseorang. Hasil dari kekeliruan dan perbuatan yang tidak bertanggungjawab menggunakan alat-alat itu maka akan menghancurkan harga diri seseorang.

Ini adalah sebuah peringatan keras kepada manusia-manusia modern yang senantiasa berkecimpung dengan alat-alat komunikasi modern.

Ghibah (mengumpat)

Islam sangat menekankan bahaya dan buruknya ghibah, sebelumnya ghibah hanya dilakukan Ketika dua orang atau lebih berkumpul, bertemu muka, namun seiring perkembangan zaman, ghibah tetap bisa dilakukan walau pada saat jarak memisahkan, pada saat waktu memisahkan dua orang manusia, alat komunikasi memungkinkan apa yang sebelumnya sangat tidak mungkin ini.

Fitnah

Sebelumnya fitnah juga identik dengan penggunaan lisan, penggunaan omongan. Namun era sekarang berubah seratus persen, tidak hanya dengan ucapan dari lisan, tapi juga bisa dilakukan menggunakan ucapan tekstual. Melalu berbagai alat komunikasi yang ada dijaman modern ini.

Berdusta

Mengucapkan sesuatu tidak sesuai fakta, dengan lisan manusia bisa berdusta kepada orang lain. Dengan alat komunikasi seseorang dijaman ini juga bisa berdusta kepada orang lain, bukan hanya kepada satu orang, pada waktu yang sama bisa juga berdusta kepada jutaan orang atau bahkan lebih, dengan adanya jejak digital, seseorang selain berdusta kepada orang yang hidup sejaman dengannya, bisa juga berdusta kepada orang-orang yang hidup bertahun-tahun setelah kematiannya. Jadi berdusta tanpa batas tempat dan batas waktu.