“Allah swt menjadikan cahaya mataku dalam shalat dan menjadikan shalat sebagai kecintaan ku, sebagaimana menjadikan makanan kesukaan bagi orang yang lapar dan air kesukaan bagi orang yang haus. Dan sesungguhnya orang yang lapar apabila makan menjadi kenyang, dan orang haus apabila minum menjadi segar, tetapi aku tidak pernah kenyang dari shalat.”[1]
“Sahalat adalah tiang agama, barangsiapa meninggalkan shalatnya secara sengaja maka ia telah menghancurkan agamanya, dan barangsiapa meninggalkan waktu-waktu shalat, niscaya ia memasuki Wail. Adapun Wail adalah lembah di neraka Jahannam, sebagaimana firman Allah swt, maka Wail bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dalam shalat mereka. (Al-Ma’un: 4-5)”[2]
“janganlah kau sia-siakan shalatmu karena sesungguhnya orang yang menyia-nyiakan shalatnya akan dihimpun oleh Allah bersama Qarun, Fir’aun dan Haman, yang mereka dilaknat dan dihinakan Allah, dan Allah berhak memasukkannya kedalam neraka bersama orang-orang munafik. Neraka Wail bagi mereka yang tidak memelihara shalatnya.”[3]
“Perumpamaan shalat adalah bagaikan tiang kemah. Jika tiangnya kokoh, niscaya tali, paku, dan kain penutup kemah akan bermanfaat. Sebailiknya jika tiangnya patah, maka tali, paku dan kain penutup kemah pun tidak akan berfaedah.”[4]
“Perihalallah shalat-shalatmu! Karena sesungguhnya apabila tiba hari kiamat dan saat meminta pertanggungjawaban amal perbuatan hambaNya, pertama kali yang ditanyakan Allah swt kepada hambaNya ialah shalat. Maka jika ia menunaikan shalatnya secara sempurna (akan selamat). Apabila tidak, ia akan dilemparkan ke dalam neraka.”[5]
“Jika engkau berdiri mengerjakan shalat dan berniat, lalu membaca Al-Fatihah dan surat pendek, kemudian melakukan rukuk hingga menyempurnakan rukuknya dan bersujud, lalu membaca tasyahud dan mengucapkan salam, niscaya seluruh dosamu yang dilakukan di antara shalat ini dan shalat sebelumnya akan terampuni.”[6]
“Selama engkau berada dalam shalat, maka sesungguhnya engkau sedang mengetuk pintu Maha Raja Yang Maha Perkasa (Allah swt) dan orang yang seringkali mengetuk pintu Raja, akan dibukakan untuknya.”[7]
“Setiap kali waktu shalat tiba, seorang malaikat menyeru di tengah-tengah manusia: ‘Bangunlah dan padamkanlah api yang telah engkau nyalakan di atas punggung-punggungmu dengan shalat-shalatmu.’”[8]
“Shalat adalah bagian dari syariat agama dan keridhoan Tuhan berada di dalamnya dan ia adalah jalan para nabi.”[9]
“Perbanyaklah perhatianmu pada shalat karena ia adalah pokok Islam setelah mengikrarkan agama.”[10]
CATATAN :
[1] Bihar Al-Anwar, jilid 82, bab 1
[2] ibid
[3] ibid
[4] Al-Kafi, jilid 3
[5] Bihar Al-Anwar jilid 82, bab 1
[6] ibid
[7] Mizan Al-Hikmah, bab 2275
[8] ibid
[9] Bihar Al-Anwar, jilid 82, bab 1
[10] Mizan Al-Hikmah, bab 2265
Telah dibaca: 15
Tags:Shalat dalam Hadis Rasulullah