Bagi kita, para pengikut ajaran Ahlul Bait as, sangat ditekankan untuk menunggu beberapa saat setelah tenggelamnya matahari untuk melakukan shalat Maghrib atau berbuka puasa.
Masalahnya, saudara-saudara kita Ahlu Sunnah, mencukupkan diri dengan tenggelamnya matahari sebagai tolak ukur masuknya waktu Maghrib. Sedangkan bagi kita, Maghrib Syar’iy adalah beberapa saat setelah tenggelamnya matahari, yakni setelah hilangnya mega merah dari belahan timur langit.
Saat matahari tenggelam di barat, di belahan langit sebelah timur terlihat mega merah, langit yang kemerahan. Kemudian beberapa saat setelah matahari benar-benar tenggelam, kemerah-merahan di langit bagian belahan timur itu akan berpindah ke belahan langit sebelah barat. Saat mega merah itu berpindah ke belahan langit bagian barat, itulah Magrhib Syar’iy bagi kita, di saat itu kita hendaknya melakukan shalat Maghrib dan berbuka puasa.