Pertanyaan simple yang mungkin tak terpikirkan oleh sebagian orang. Sebenarnya yang naik kepada Allah itu keimanan atau amal solehnya?
Kita akan sedikit mengupas jawabannya melalui firman Allah berikut ini,
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعِزَّةَ فَلِلَّهِ الْعِزَّةُ جَمِيعًا إِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ وَالَّذِينَ يَمْكُرُونَ السَّيِّئَاتِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَكْرُ أُولَئِكَ هُوَ يَبُورُ
“Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nya-lah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal saleh dinaikkan-Nya. Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras. Dan rencana jahat mereka akan hancur.” (QS.Fathir:10)
Dalam ayat ini ada dua istilah yaitu al-kalimut toyyib (perkataan-perkataan yang baik) dan amal soleh.
Yang dimaksud al-kalimut toyyib dalam ayat ini adalah keimanan dan keyakinan yang benar. Keimanan inilah yang sebenarnya naik kepada Allah swt, bukan selainnya.
Sedangkan amal soleh yang kita lakukan tidak akan sampai kepada Allah tanpa adanya iman. Besar kecilnya pahala pun juga diukur dengan keimanan dan keyakinannya.
Kesimpulannya, amal tidak akan naik tanpa keimanan. Karena keimanan itulah yang mendorong amal untuk sampai kepada Allah.
Maka mari lah kita perkuat iman dan perbanyak amal.
Semoga bermanfaat…