Imam Hasan askari As dan Seorang Pendeta
  • Judul: Imam Hasan askari As dan Seorang Pendeta
  • sang penulis: Sayid Mahdi Ayatullahi
  • Sumber:
  • Tanggal Rilis: 18:13:56 1-9-1403

Suatu masa, kota Samarra pernah dilanda kekeringan. Maka khalifah memerintahkan kaum muslimin untuk melakukan shalat Istisqa'. masyarakat menyambutnya dan keluar berbondong-bondong untuk melakukan shalat sampai tiga hari. Akan tetapi, tidak ada perubahan keadaan kota.


Pada hari keempat, Jastliq pergi bersama para pengikutnya, para pendeta, dan orang-orang Nasrani (Kristen) ke tengah padang sahara. Salah satu pendeta mengangkat tangannya sambil berdoa. Tak lama kemudian, hujan pun turun dengan sangat lebat.
Melihat kejadian ini, orang-orang menjadi ragu atas kebenaran Islam, padahal ia adalah agama yang paling utama. Sebagian dari mereka berkata, "Sekiranya orang-orang Nasrani itu berada dalam kebatilan, niscaya Allah swt. tidak akan mengabulkan doa mereka". Lantas sebagian muslimin berfikir untuk memeluk agama Nasrani.


Pada saat itu, Imam Hasan Al-Askari as. ada dalam penjara. Pengawal khalifah mendatanginya dan berkata, "Temuilah umat kakekmu Muhammad saw., karena mereka telah meragukan agama Allah swt.".


Maka pada kesempatan lain, Jastliq beserta para pendeta dan Imam Hasan as. pergi ke tengah padang pasir. Imam as. senantiasa mengawasi keadaan mereka dengan baik. Kemudian beliau melihat salah satu dari pendeta tersebut mengangkat tangannya yang kanan. Segera beliau memerintahkan sebagian budaknya untuk memegang tangan pendeta tadi dan melihat apa yang ada di telapaknya.


mereka pun lekas memegang tangan pendeta dan mereka melihat tulang hitam di antara jari-jarinya. Kemudian Imam as. mengambilnya lantas berkata pada pendeta tersebut, "Sekarang berdoalah untuk meminta hujan!".
Pendeta itu kembali mengangkat tangannya dan berdoa. Saat itu langit sudah mulai mendung. Ttiba-tiba mendung menghilang dan berubah menjadi awan dan matahari yang mulai memancarkan sinarnya.


Khalifah bertanya pada Imam Hasan Al-Askari as. tentang rahasia tulang tadi. Beliau menjawab, "Pendeta ini pernah melewati salah satu kuburan nabi-nabi terdahulu, kemudian ia dapati tulang ini, dan hujan lebat akan turun dari langit seketika tulang itu disingkapkannya".