SURAH QURAISY
بِِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan Nama Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang.
Surah Quraisy ini dihubungkan dengan surah sebelumnya, dan itulah sebabnya menurut kebiasaan kedua surah ini dibaca bersama-sama sebagai satu.
Surah ini berkenaan dengan keadaan kaum Quraisy seakan-akan proteksi yang diberikan kepada mereka disebabkan oleh penyatuan dan kebersamaan hati mereka, dengan tujuan agar kaum Quraisy merasa puas dan terjadi rekonsiliasi di antara mereka.
لِإِيلَافِ قُرَيْشٍ
1. Untuk perlindungan kaum Quraisy.
Ilaf adalah kata benda verbal yang berarti 'menjaga, melindungi'. Alifa, akar kata kerja, berarti 'kenal dengan, mengetahui tentang, membiasakan diri dengan', dan juga 'gemar akan'. Ia mempunyai konotasi tambahan 'menyatukan'. Allafa bayna qulubihim, berarti 'ia menyatukan hati mereka', karena keakraban, kepuasan satu sama lain, dan persahabatan itu muncul dari pengetahuan.
إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاء وَالصَّيْفِ
2. Perlindungan mereka selama perjalanan dagang mereka pada musim dingin dan musim panas.
Ayat ini berkenaan dengan kenyataan bahwa kaum Quraisy akan berkumpul setiap musim dingin dan musim panas untuk memperlengkapi kafilah-kafilah musiman mereka. Secara lahiriah mereka melakukan gerakan tiada henti, mengadakan perjalanan seiama musim dingin dan musim panas. Pada musim dingin mereka menuju selatan ke negeri Yaman, dan di musim panas mereka menuju utara ke Syria. Musim dingin dan panas menunjukkan dua aspek kehidupan. Pada tingkat harian, siang dan malam diciptakan bagi kita agar kita bisa tidur dengan tenang pada malam hari dan bekerja selama siang hari; maka sebagai manusia kita dapat berfungsi, berfluktuasi secara terus-menerus di antara dua tingkat, di antara dua ha3 yang berlawanan.
فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ
3. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan rumah ini,
Peristiwa gajah menyebabkan hancurnya balatentara Abrahah dan memungkinkan orang Quraisy yang beriman, yang merupakan pemelihara Ka'bah—dikenal sebagai ka-um Banu Hasyim—terus menyembah Tuhan Rumah ini, Tuhan Ka'bah.
الَّذِي أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ وَآمَنَهُم مِّنْ خَوْفٍ
4. Yang memberi makan kepada mereka melawan kelaparan dan memberi mereka keamanan dari rasa takut.
Ini berkenaan dengan orang-orang yang sudah terpenuhi kebutuhan lahirnya yang nyata, sehingga kelaparan fisik mereka dan juga kelaparan mereka akan pengetahuan dan Sumber kepastian dapat terpuaskan. Dengan demikian rasa takut mereka pun diangkat. Mereka dibawa ke dalam kedamaian iman, ke dalam keyakinan terhadap kesempurnaan dari semua yang menimpa mereka, sehingga mereka dapat terus membuka pintu ibadah demi kepentingan anggota masyarakat mereka lainnya. Terdapat banyak hadis yang mengatakan bahwa selama ada orang-orang yang ibadahnya benar, maka kaum mereka akan selamat, dan perlindungan Allah terhadap mereka akan sesuai dengan luasnya tawakkul (ketergantungan pada Allah) mereka.[]