Qunut termasuk perbuatan sunah, dan di dalamnya Allah
membuka pintu munajat dan doa kepada hamba-hamba-Nya.
Oleh sebab itu, qunut adalah suatu keadaan memutus
hubungan (dengan dunia) dan berlindung kepada Allah
swt, dan di dalamnya harus menghadap kepada-Nya secara
sempurna dan tidak berpaling dari-Nya lantaran urusan
dunia yang hina.
Arti qunut: Qunut mempunyai banyak makna, di antaranya:
taat, warak, dan khusyuk, tetapi yang dimaksud di sini
adalah doa; yaitu doa dan khusyuk di hadapan Allah swt.
Hukumnya:
Sunah dalam semua salat, baik salat wajib atau nafilah,
dan kesunahannya semakin kuat pada salat-salat yang
dibaca keras (jahriyah) khususnya salat Subuh, Magrib
dan jum’at, dan witir kecuali pada salat syafa’.
Sesungguhnya qunut dilakukan dengan niat mengharap
pahala.
Tempat qunut:
1. Salat sehari-hari: tempatnya setelah qiraat pada
rakaat kedua dan sebelum rukuk.
2. Salat jum’at: di dalamnya terdapat dua qunut dan
tempatnya setelah qiraat dan sebelum rukuk pada rakaat
yang pertama, dan setelah rukuk pada rakaat yang kedua.
3. Salat ayat: di dalamnya terdapat lima qunut dan
tempatnya sebelum setiap rukuk.
4. Salat aidain (Fitri dan Adha): di dalamnya terdapat
tujuh qunut yang dilakukan di antara dua takbir di mana
jumlah qunut pada rakaat pertama ada empat dan pada
rakaat yang kedua berjumlah tiga.
5. Salat witir: dilakukan sebelum rukuk.
Sunah-sunah dalam qunut:
1. Melakukan takbir sebelum qunut dan mengangkat kedua
tangan di waktu takbir dan meletakkan keduanya.
2. Mengangkat kedua tangan di saat qunut menghadap
wajah atau membukanya dengan telapak tangan menghadap
langit dan punggung tangan menghadap tanah.
3. Kedua tangan dirapatkan dan jari-jari dirapatkan
kecuali kedua ibu jari.
4. Melihat kedua telapak tangannya.
5. Berdoa dengan doa ma’tsur yang datang dari Ahlul
Bait as.
6. Mengeraskan bacaan qunut bagi imam, orang yang
salat sendirian dan makmum. Akan tetapi, makruh bagi
makmum memperdengarkan suaranya kepada imam.
Beberapa hukum qunut:
1. Tidak disyaratkan perkataan khusus dalam qunut dan
cukup doa atau zikir apapun, hanya saja lebih utama
berdoa dengan doa ma’tsur yang datang dari Ahlul Bait
as.
2. Lebih utama membaca dengan bahasa Arab yang benar,
tetapi jika membaca dengan selain bahasa Arab fasih
maka salatnya sah. Dan berdasarkan ihtiyath wajib dalam
kesunahan qunut disyaratkan dengan bahasa Arab fasih.
3. Apabila orang yang salat lupa qunut, maka ada
beberapa keadaan:
4. Apabila ingat sebelum sampai batas rukuk, maka ia
kembali dan melakukan qunut.
5. Apabila ingat di tengah-tengah rukuk, maka sebelum
berdiri darinya melakukan qunut.
6. Apabila ingat setelah turun untuk sujud atau
sesudah sujud, maka ia tidak boleh kembali tapi cukup
menggantinya setelah salat dengan duduk menghadap
kiblat.
Semua keadaan ini sunah baginya sebab qunut mustahab.
Apabila orang yang salat sengaja meninggalkan qunut,
maka salatnya sah dan qunut itu tidak perlu diganti.