Mereka yang Menangis untuk Imam Husain
  • Judul: Mereka yang Menangis untuk Imam Husain
  • sang penulis: Muhammad Alfadani
  • Sumber: muslimmenjawab.com
  • Tanggal Rilis: 15:49:1 4-9-1403

Menangisi kesyahidan imam Husain AS merupakan satu masalah yang selalu dijadikan bahan untuk menyesatkan dan menyudutkan mazhab Syiah oleh sekelompok oknum yang abai terhadap literatur dan enggan merujuk catatan sejarah.

Perbuatan yang dianggap cengeng dan bidah ini padahal memiliki filosofi yang jelas sebagaimana dimuat dalam tulisan sebelumnya. Lebih dari itu Rasulullah SAWW juga melakukan hal tersebut bahkan jauh sebelum peristiwa getir Karbala terjadi.

Pada tulisan singkat kali ini akan disebutkan beberapa tokoh lainnya yang juga menangis untuk imam Husain AS. Di dalam kitab Tazkirat al-Khawash disebutkan:

al-Waqidi berkata: tatkala kepala imam Husain dan para tawanan sampi ke kota Madinah, tidak seorangpun yang tersisa dari penduduknya kecuali mereka keluar menjerit seraya menangis. Zainab binti Aqil bin Abi Thalib keluar dalam keadaan membuka wajahnya dan melepaskan rambutnya lalu berteriak: oooh Husain, oooh saudara-saudaranya, oooh keluarganya dan oooh Muhammad.  

Masih dalam kitab yang sama disebutkan bahwa Ummu Salamah menangis bahkan sampai tidak sadarkan diri:

Ibn Saad berkata tentang Ummu Salamah yang berkata ketika berita kesyahidan Husain sampai padanya: apakah mereka benar-benar telah melakukannya? Semoga Allah memenuhi rumah dan kubur mereka dengan api. Kemudian ia menangis dan tidak sadarkan diri.

Selanjutnya disebutkan juga bahwa Hasan Bashri juga ikut menangis:

Al-Zuhri berkata: manakala berita kesyahidan imam Husain sampai kepada Hasan Bashri, ia menangis sampai kedua pelipisnya bergetar. Kemudian ia berkata: anak budak wanita paling hina telah membunuh putra dari putri nabinya. Demi Allah kepala Husain akan dikembalikan kepada jasadnya. Lalu kakek dan ayahnya  akan menuntut balas dari Ibn Marjanah.

Dan al-Zuhri berkata: manakala berita kesyahidan imam Husain sampai kepada al-Rabi’ bin Khaitsam, ia menangis dan berkata: sungguh mereka telah membunuh para pemuda yang jika Rasulullah SAWW melihat mereka, beliau pasti menyayangi, memberi makan mereka dengan tangannya dan mendudukkan mereka di pangkuannya.[1]


Sunan Tirmizi juga memuat riwayat yang menyatakan bahwa Ummu Salma menangis atas kesyahidan imam Husain AS:

Menceritakan kepada kami Razin, ia berkata: Salma bercerita kepadaku, ia berkata: aku menjumpai Ummu Salma dalam keadaan menangis. Lalu aku berkata: apa yang membuatmu menangis? Ia berkata: aku melihat rasulullah SAWW; maksudku dalam mimpi sementara di atas kepala dan jenggotnya ada tanah. Aku bertanya: apa yang terjadi padamu ya Rasulullah? Beliau bersabda: baru saja aku menyaksikan terbunuhnya Husain.[2]

Dari beberapa catatan yang telah disebutkan dapat dipahami bahwa menangisi imam Husain AS bukanlah sesuatu yang asing, tapi sudah menjadi hal yang lumrah dan telah dilakukan oleh banyak tokoh. Mulai dari Rasulullah SAWW, Ummu salamah, Hasan Bashri, al-Rabi’ sampai Ummu Salma.

Oleh karena itu, sejatinya apa yang dilakukan oleh pengikut mazhab Syiah ini, jika tidak diberi apresiasi setidaknya tidak dihalangi dan dianngap sebagai hal yang manusiawi.

[1] Sibt Ibn Jauzi, Abdurrahman, Tazkirat al-Khawash, hal: 267-268, cet: Maktabah Nainawa al-Haditsah, Tehran.

[2] Tirmizi, Muhammad bin Isa, al-Jami’ alShahih, jil: 5, hal: 657, cet: Mushtafa, 1978 M.