Setelah syahidnya imam Husain as beserta keluarga dan para sahabatnya di padang Karbala, kekejaman dan kebengisan tantara Yazid masih terus berlanjut. Mereka merampas apa-apa yang dikenakan oleh imam Husain as, menginjak-nginjak tubuhnya dengan kaki-kaki kuda, hingga punggung dan dadanya remuk.
Tak hanya itu, setelah peperangan yang tidak seimbang itu selesai, gerombolan pengikut Yazid itu menyerbu kemah-kemah yang diisi oleh para wanita dan anak-anak. Mereka merampas dengan paksa harta benda bahkan perhiasan yang masih dikenakan. Dan pada akhirnya mereka menjadikan keluarga kenabian yang mulia itu sebagai tawanan.
Selain itu semua, salah satu kebiadaban dari para pengikut Yazid dalam peristiwa Asyura dan tercatat dalam lembaran sejarah Islam ialah dipenggalnya kepala cucu tersayang Nabi itu, lalu kepala tersebut di bawa dan di kirim ke Kufah. Hal ini sebagaimana tercatat dalam kitab Ansab Al-Asyraf karya Ahmad bin Yahya Al-Baladzari. Beliau dalam kitabnya mencatat:
Dan Umar bin Saad mengirim kepala AlHusain di Hari Asyura kepada Ibnu Ziyad oleh Khouli bin Yazid Al-Ashbahi dari kabilah Humair dan Hamid bin Muslim Al-Azdi. Mereka sampai pada malam hari dan mendapati pintu istana tertutup. Lalu Khouli membawa kepala tersebut ke rumahnya dan diletakan di bawah tungku. Dalam rumah tersebut terdapat wanita, dikatakan wanita tersebut bernama An-Nawar binti Malik Al-Hadrami. Wanita tersebut berkata: ada kabar apa? Khouli berkata: aku datang dengan harta sepanjang masa, ini yang ada di rumah yang bersamamu adalah kepala Al-Husain. Wanita itu berkata: celakalah engkau! Orang-orang datang dengan perak dan emas, sedangkan engkau datang dengan kepala putra dari putri Rasulullah. Demi Allah, tidak akan ada sesuatu yang dapat mengumpulkan kepalaku dan kepalamu selamanya.[1]
Dan disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa kepala imam Husain as merupakan kepala pertama yang dibawa di dalam sejarah Islam. seperti yang terekam dalam kitab At-Thabaqat Al-Kubra karya Ibnu Saad. Dalam kitab tersebut diriwayatkan:
Ia berkata: telah mengabarkan pada kami Muhammad bin Umar, ia berkata: telah bercerita kepadaku Isa bin Abdurrahman As-Salmi, dari As-Sya’bi ia berkata: kepala Al-Husain adalah kepala pertama yang dibawa di dalam Islam.[2]
Begitulah kira-kira musibah yang terjadi dan menimpa pada imam Husain as dan keluarga kenabian yang mulia di hari Asyura. Kepala suci cucu kesayangan Nabi yang dulunya sering dicium oleh Rasulullah Saw, di hari yang naas tersebut kepala itu dipisahkan dari jasadnya dan dibawa oleh pasukan terlaknat Yazid ke Kufah.
[1] Ansab Al-Asyraf Juz 3 Hal. 411 Cet. Darul Fikr
[2] At-Thabaqat Al-Kubra Juz 1 Hal. 483 Cet. Maktabah As-Shiddiq