Ulama-ulama Sunni yang Membolehkan Melaknat Yazid
  • Judul: Ulama-ulama Sunni yang Membolehkan Melaknat Yazid
  • sang penulis: Damar Perdana
  • Sumber: muslimmenjawab.com
  • Tanggal Rilis: 19:58:30 1-9-1403

Dalam melihat peristiwa Karbala, maka kita dihadapkan pada dua lembar. Pertama, lembaran putih. Kedua, lembaran hitam.

Lembaran putih tentu menunjukkan perjuangan suci Imam Husain as, sementara lembaran hitam menunjukkan kezaliman Yazid bin Muawiyah dan sekutunya pada Ahlulbait Nabi.

Di dalam tulisan ini, penulis hanya akan memfokuskan Yazid bin Muawiyah yang dikenal kejam dan zalim. Lebih dari itu, menurut penuturan para ulama dikenal sebagai ahli maksiat, seperti yang diulas di beberpara tulisan sebelumnya.

Dengan membaca tulisan sebelumnya, sedikit-banyak kita tahu tentang kekejaman Yazid terhadap Imam Husain dan keluarga Nubuwah. Atas dasar itu, tak sedikit para ulama yang membolehkan melaknat ke Yazid.

Meski begitu, ada pula para ulama yang melarang untuk melaknat Yazid bin Muawiyah, seperti Ibn Taimiyah dan yang lainnya. Di bawah ini adalah sebuah pernyataan para ulama tentang kebolehan melaknat Yazid bin Mua’wiyah.

Sesungguhnya Imam Ahmad secara jelas menukil tentang pelaknatan Yazid. Begitu pula dengan Imam Malik dan Abu Hanifah yang secara terang-terangan menukil tentang pelaknatan pada Yazid. Di dalam mazhab Imam Syafi’i juga terdapat sebuah perkataan tentang pelaknatan pada Yazid. Pun dengan Ustaz Bakri.

Ibnu Jauzi berkata, “Para ulama yang wara’ membolehkan pelaknatan pada Yazid.”

Ibnu Jauzi menyusun sebuah kitab tentang pelaknatan pada Yazid.

Ibnu Sa’di menjelaskan, “Saya tidak ragu akan ketidakberislaman dan ketidakberimanan Yazid. Maka laknat Allah untuknya (Yazid) dan para pengikutnya.”

Orang yang menggunakan akalnya dengan baik, ia akan selalu berpikir dengan adil, tak terkecuali adil dalam menilai sikap Yazid yang zalim, apalagi kezaliman itu ia nisbahkan kepada cucu Baginda Nabi Saw. Maka, akal kita menilai bahwa tiada hal yang salah apabila kita melaknat orang-orang setamsil Yazid.