Abad 14 Hijriah dapat disebut sebagai masa keemasan ilmu pengetahuan dan maraknya Hauzah Ilmiah di dunia Syiah. Di masa ini, banyak ulama dan tokoh terkenal di Iran dan berbagai wilayah Islam lainnya.
Di antara tokoh terkenal di abad ini adalah Ayatullah Sheikh Abu al-Hasan Mohammad Baqir Qa'ini Birjandi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Muhaddits Birjandi, seorang ahli fikih, sastra, syair dan teologi besar.
Mohammad Baqir dilahirkan pada Rabiul Awwal tahun 1276 H atau bertepatan dengan tahun 1238 Hijriah Syamsiah di desa Gazar, kota Birjand, Khorasan selatan saat ini. Keluarganya adalah orang berpengatuan, ahli ilmu, terhormat, penyair dan ahli sastra. Kakeknya baik dari ayah maupun ibu adalah ulama dan ahli zuhud yang senantiasa melawan kezaliman dan tempat berlindung bagi orang-orang tertindas.
Ayah Mohammad Hasan Qa'ani adalah salah satu ulama terkenal di daerah Birjand dan guru dari banyak ulama. Kakeknya, Mulla Muhammad Baqir termasuk salah satu murid Allamah Majlisi dan ia memiliki perpustakaan besar, dan terbakar dalam kerusuhan di akhir masa pemerintahan Dinasti Safawiyah serta banyak kitab yang berharga dirampok.
Allamah belajar di bawah bimbingan kakeknya hingga berusia 12 tahun, dan ia belajar sastra dan ilmu-ilmu dasar darinya. Kemudian Allamah belajar ilmu lanjutan di sekolah Ja'fariyah Qa'in. Kira-kira dua setengah tahun setelah Allamah berada di sekolah ini, suatu hari salah satu pejabat pemerintah datang ke sekolah Ja'fariayh dan meminta guru sekolah ini untuk menyelesaikan sejumlah masalah pajak, tapi tidak ada yang mampu memberi jawaban yang memuaskan. Tapi hanya Sheikh Mohammad Baqir yang masih belia mampu memberi jawaban yang memuaskan. Hal ini membuatnya dikirim ke Madrasah Mirza Ja'far di kota Mashhad.