Ibrahim bin Hilal Ats-Tsaqafi (Permulaan Abad Ke-3 – 283 H.)
  • Judul: Ibrahim bin Hilal Ats-Tsaqafi (Permulaan Abad Ke-3 – 283 H.)
  • sang penulis:
  • Sumber:
  • Tanggal Rilis: 13:52:25 3-9-1403


Kelahiran

Abu Ishaq Ibrahim bin Muhammad bin Sa'id bin Hilal ats-Tsaqafi al-Isfahani adalah salah seorang ulama dan perawi hadis Syi'ah kenamaan. Tanggal kelahirannya tidak diketahui secara pasti. Yang pasti, ia dilahirkan di permulaan abad ke-3 Hijriah di kota Kufah. Di permulaan usianya, ia mengikuti mazhab Zaidiah. Setelah beberapa waktu berlalu, ia memilih mengikuti mazhab Imamiah sebagai mazhab yang benar.


Berpindah ke Isfahan

Faktor yang menyebabkan ia berpindah ke Isfahan adalah karena ia menulis sebuah buku berjudul "al-Ma'rifah" yang memuat tentang manaqib Ahlulbait as dan permusuhan-permusuhan yang dilakukan para musuh mereka. Sebagian ulama Kufah melarangnya untuk menerbitkan buku tersebut, lantaran buku itu memuat permusuhan-permusuhan para musuh Ahlulbait Nabi as. Akan tetapi, karena keyakinan terhadap apa yang telah ditulisnya itu, ia tidak mengurungkan niat untuk menerbitkannya. Bahkan lebih dari itu, ia bersumpah untuk menerbitkannya di kota Isfahan. Padahal, pada waktu itu, kota Isfahan sangat asing dengan pemikiran dan akidah Ahlulbait dan memusuhi mazhab para pengikut Syi'ah. Dengan tujuan itu, ia berpindah ke Isfahan dan berdomisili di sana sembari berusaha untuk menerbitkan bukunya itu.

Sebagian ulama Qom, di antaranya Ahmad bin Abi Abdillah al-Barqi, salah seorang ulama besar Syi'ah, memintanya untuk berpindah ke kota tersebut. Akan tetapi, ia menolak permintaan mereka. Hingga akhir usinya, ia berdomisili di kota Isfahan dan menyebarkan mazhab Ja'fari di sana. Di dalam catatan atas buku "Manhaj al-Maqâl", Wahid al-Bahbahani menulis, "Undangan para ulama Qom kepada Ibrahim bin Muhammad ats-Tsaqafi untuk berpindah ke kota Qom, permintaan para ulama Kufah (untuk berpindah ke Kufah), Syaikh ath-Thusi selalu membaca 'rahimahullah' untuknya, dan penguatan Sayid Ibn Thawus bahwa ia adalah seorang tsiqah, semua itu mengindikasikan kesempurnaan dan kedudukannya yang agung."

Muhaddits Nuri berkomentar, "Ia adalah salah seorang perawi hadis kenamaan Syi'ah dan memiliki karya-karya tulis yang sangat banyak. Tokoh-tokoh besar, seperti ash-Shaffar, Sa'd bin Abdillah, dan Ahmad bin Abdillah meriwayatkan hadis darinya."


Para Guru

Ats-Tsaqafi menimba ilmu di Kufah dari para ulama dan perawi hadis kaliber pada masanya, di antaranya:

a. Abu Nu'aim Fadhl bin Dikkin.

b. Ismail bin Aban.

c. Yunus bin 'Ubaid.

d. Abul Hasan al-Mada'ini.

e. Ibn Abi Saif.

f. Ibrahim bin'Uyun.


Para Murid

Di antara murid-murid Ibrahim bin Hilal ats-Tsaqafi adalah sebagai berikut:

a. Hasan az-Za'farani.

b. Ahmad bin 'Alawiyah al-Isfahani.

c. Abbas bin Surrami.

d. Muhammad bin Zaid ar-Raththab.

e. Abdurrahman bin Ibrahim al-Mustamilli.

f. Ibrahim bin Hasyim.

g. Muhammad bin Hasan ash-Shaffar.

h. Sa'd bin Abdillah.

i. Ahmad bin Abi Abdillah al-Barqi.


Karya Tulis

Hampir lima puluh buku yang berhasil ditulis oleh Ibrahim bin Hilal ats-Tsaqafi. Akan tetapi, sayangnya, peristiwa-peristiwa historis menyedihkan yang pernah terjadi pada masa itu telah membumihanguskan seluruh buku berharga tersebut. Berdasarkan riset terhadap referensi buku-buku yang pernah ditulis, hanya buku "al-Ghârât"—dengan karunia Allah—yang masih dapat dinikmati oleh para pembaca dan penelaah yang budiman. Hanya buku inilah satu-satunya karya yang masih tetap mengagungkan namanya di sepanjang sejarah dunia. Adapun karya-karya tulisnya yang lain, seperti "al-Maghâzî", "as-Saqîfah", "ar-Riddah", "Maqtal Utsman", "asy-Syûrâ", "Bai'ah Amiril Mukminin", "Qiyâm Hasan bin Ali as", "Maqtal al-Husain as", dan lan-lain, hanya tinggal namanya saja.

Wafat

Abu Ishaq Ibrahim bin Hilal ats-Tsaqafi meninggal dunia di Isfahan pada tahun 283 H.