Bulan Muharram Termasuk Bulan Istimewa yang Dimulyakan
  • Judul: Bulan Muharram Termasuk Bulan Istimewa yang Dimulyakan
  • sang penulis:
  • Sumber: www.ngaji.web.id
  • Tanggal Rilis: 18:50:3 1-9-1403

Sebagai bulan pertama dalam sistem penanggalan

hijiryah, bulan Muharram memiliki beberapa keistimewaan

dan keutamaan yang tidak dimiliki bulan lain

diantaranya
Bulan Muharram merupakan salah satu dari Al-Asyhurul

Hurum (bulan-bulan yang dimuliakan) oleh Allah SWT yang

berjumlah empat, yaitu: Dzulqa’dah, Dzulhijjah,

Muharram dan Rajab. Karena para ulama’ tafsir

bersepakat tentang empat bulan tersebut yang masuk pada

Al-Asyhur Al-Hurum. Dalam surat At-Taubah ayat 36 Allah

SWT berfirman:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ

أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ (التوبة : 36)

“Sesungguhnya bilangan bulan menurut Allah ialah dua

belas bulan pada ketetapan Allah di waktu Dia

menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan

haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka

janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang

empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya

sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya; dan

ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang

bertakwa.”

Pada ayat ini dapat dipahami bahwa ketetapan Allah SWT

setelah penciptaan langit dan bumi Allah menetapkan

bilangan bulan yang berjumlah 12, empat diantaranya

adalah bulan-bulan haram (yang di muliakan) bulan yang

mendapat keistimewaan dari Allah swt dari pada bulan-

bulan yang lain kecuali bulan Ramadlan.

Diantara empat bulan tersebut adalah bulan Muharram,

yang mana Allah melarang umat Islam berperang dan

melakukan kedhaliman sebagai penghormatan pada bulan

Muharram. Karena menurut sebagian ahli tafsir disamping

amalan pada bulan tersebut pahalanya dilipatgandakan,

keburukannya pun balasannya akan dilipat gandakan. Maka

alangkah baiknya pada bulan Muharram diisi dengan

kebaikan-kebaikan serta menjauhi semua larangan-

larangan-Nya. Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya

menjelaskan,
ثُمَّ اخْتَصَّ مِنْ ذَلِكَ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ فَجَعَلَهُنَّ حَرَامًا، وعَظم حُرُماتهن، وَجَعَلَ الذَّنْبَ فِيهِنَّ أَعْظَمَ، وَالْعَمَلَ الصَّالِحَ وَالْأَجْرَ أَعْظَمَ.

Allah SWT mengkhususkan empat bulan haram dari 12 bulan

yang ada, bahkan menjadikannya mulia dan istimewa, juga

melipatgandakan perbuatan dosa disamping

melipatgandakan perbuatan baik.

Dalam sebuah hadits riwayat dari Abu Hurairah RA,

dijelaskan mengenai ketetapan empat bulan haram ini,
إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَإِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شهرا في كتاب الله يوم خلق السموات

وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ، وَرَجَبُ مُضَرَ بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَان

Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana bentuknya

semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi.

Setahun itu ada dua belas bulan, diantaranya terdapat

empat bulan yang dihormati, tiga bulan berturut-turut;

Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram serta satu bulan

yang terpisah yaitu Rajab Mudhar, yang terdapat

diantara bulan Jumada Akhirah dan Sya’ban.

Maka jelaslah bahwa empat bulan tersebut memiliki

keagungan dan keistimewaan yang sangat luar biasa dari

bulan-bulan yang lain kecuali bulan Ramadlan, hingga

Allah SWT dan Rasulnya SAW memberi penjelasan khusus

mengenai hal ini.