Dosa-dosa Besar dan Dosa-dosa Kecil (7)
  • Judul: Dosa-dosa Besar dan Dosa-dosa Kecil (7)
  • sang penulis: Dasteghib
  • Sumber:
  • Tanggal Rilis: 18:47:49 1-9-1403



Kegelapan Dosa dan Kemilaunya Taubat
Imam Jafar Shadiq as menjelaskan ayat al-Quran berikut, Allah Pelindung (Wali) orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). (QS al-Baqarah: 257). Katanya, "Ayat ini mengandung arti bahwa Allah membawa mereka dari kegelapan dosa-dosa menuju cahaya taubat. Karena mereka memiliki wilayah semua imam yang adil (dua belas imam yang ditunjuk oleh Allah). Potongan ayat selanjutnya menyatakan bahwa "Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran)." Menurut Imam as, "Ayat ini berarti bahwa mereka yang mengikuti cahaya Islam pada awalnya namun belakangan mulai mengikuti setiap pemimpin yang sesungguhnya tidak diakui oleh Allah. Mereka tinggalkan cahaya Islam dan masuk ke dalam gelapnya kekufuran. Karena itu, Allah memasukkan mereka ke dalam api neraka.


Dosa Besar dan Dosa Kecil
Pada pembahasan sebelumnya kita telah membagi dosa menjadi dua macam: dosa besar dan dosa kecil. Ciri-ciri dari dosa-dosa besar dan dampak-dampak buruknya juga telah dijelaskan. Sekarang kami akan menyebut satu demi satu dosa-dosa besar. Hadis-hadis yang menyangkut bilangan dosa-dosa besar kadang-kadang berbeda-beda antara yang satu dengan lainnya. Tidaklah mungkin untuk mengkaji seluruh hadis tersebut karena jumlahnya yang banyak. Hal itu di luar ruang lingkup buku ini. Bagi mereka yang ingin mempelajari hadis-hadis tersebut secara lebih rinci, silakan merujuk pada tafsir al-Kafi, Arba'in dari Syekh Baha'i ra.

Semua ulama dan fuqaha sepakat bahwa hadis yang paling autentik adalah hadis yang dikutip oleh faqih agung Ahlulbait, Sayid Muhammad Kazhim Thabathaba'i Yazdi. Beliau menyebutkan empat cara untuk mengetahui suatu dosa besar.


Dosa Besar, Apakah Itu?
1. Seluruh dosa adalah besar yang secara khusus diistilahkan sebagai dosa besar dalam al-Quran dan hadis-hadis. Jumlah dosa-dosa tersebut lebih dari empat puluh. Semuanya sudah dijabarkan dalam hadis-hadis Ahlulbait as. Penjelasan atas hadis-hadis ini akan menyusul kemudian.

2. Seluruh dosa adalah besar yang tentangnya al-Quran dan Hadis secara eksplisit telah menyebutkan bahwa mereka yang melakukan dosa-dosa ini akan masuk neraka. Ataupun jika tidak eksplisit, maka ia akan mengarah pada makna yang sama. Misalnya, hadis Nabi saw ini, "Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya menolak orang yang secara sengaja melalaikan salat."

Dalam hadis ini azab neraka tidak disebut secara khusus namun ia menjurus kepada makna yang sama. Riwayat lain mendukung pernyataan tadi. Imam Muhammad Baqir as dan Imam Jafar Shadiq as berkata, "Semua dosa adalah besar, yang pelakunya diancam dengan neraka."

Ada hadis lain dari Imam Zadeh Abdul Azhim Hasani, yang akan dikutip nanti. Dengan demikian, kita paham bahwa tidak ada perbedaan, apakah janji hukuman Tuhan yang diberikan dalam al-Quran ataukah dalam sebuah hadis.

3) Setiap dosa, yang jelas-jelas besar ketimbang sebuah dosa yang disebutkan sebagai dosa besar dalam al-Quran dan Hadis, adalah dosa besar. Misalnya, membunuh orang adalah dosa dan itu jelas disebutkan dalam al-Quran dan Hadis. Karena itu, hadis dari Ibnu Mahbub secara jelas menyatakan bahwa membunuh 'jiwa' adalah dosa besar. Al-Quran telah menjanjikan siksa Tuhan atas pembunuhan. Maka, jika ada dosa lain terbukti sebagai lebih besar dari membunuh seseorang, melalui ayat-ayat al-Quran atau hadis-hadis yang sahih, maka dosa ini pun disebut sebagai dosa besar. Misalnya, al-Quran suci mengatakan bahwa menyebarkan fitnah di dunia lebih kejam dari pembunuhan.

Dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan,…(QS al-Baqarah: 191)

Karena itu, dapat kita simpulkan bahwa menyebarkan kerusakan harus dipandang juga sebagai dosa-dosa besar.

4) Setiap dosa yang sejak awal dianggap sebagai dosa besar oleh para ulama dan fuqaha harus juga dipandang sebagai (dosa) besar. Namun harus dipastikan bahwa dosa tersebut telah dinilai sebagai (dosa) besar dari sejak awal hingga zaman para maksum as. Contoh dari jenis dosa-dosa ini adalah menodai dan mengotori Ka'bah, atau masjid atau melemparkan salinan al-Quran. Semua tindakan tersebut telah dipandang sebagai dosa-dosa besar. Sekarang akan kita sebutkan hadis-hadis yang menerangkan dosa-dosa besar.