Di dalam lembaran sejarah Islam, tragedi Karbala yang menimpa Imam Husain dan keluarga nabi tertulis dengan jelas. Kedukaan menimpa mereka, sebab cucu nabi yang tercinta itu dipenggal kepalanya oleh pasukan Yazid bin Mua’wiyah.
Meski tragedi Karbala identik dengan linangan air mata, tak berarti hanya kesedihan yang kita dapatkan manakala kita membaca atau mendengar sejarahnya. Bahkan, ada banyak hal positif yang bisa kita dapatkan dari perjalanan Imam Husain.
Hal positif yang bisa kita dapatkan itu, ialah spirit Imam Husain dalam melawan segala bentuk kezaliman, dan keutamaan yang dimiliki oleh adik dari Imam Hasan itu. Berbicara tentang keutamaannya tentu sangat banyak, salah satunya yang termaktub di dalam kitab-kitab Ahlusunnah.
Imam Husain adalah cucu nabi yang oleh para mufasir/ulama, namanya dikaitkan dengan beberapa ayat al-Quran tentang keutamaan keluarga nabi. Sebut saja Muslim, di dalam kitabnya yang sangat masyhur, Shahih Muslim ia memasukkan nama Imam Husain bersanding dengan nama Rasulullah saw., Imam Ali, Sayyidah Fathimah dan Imam Hasan di dalam sebuah ayat terkait peristiwa Mubahalah.
فَمَنْ حَاجَّكَ فِيهِ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ أَبْنَاءَنَا وَأَبْنَاءَكُمْ وَنِسَاءَنَا وَنِسَاءَكُمْ وَأَنْفُسَنَا وَأَنْفُسَكُمْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَلْ لَعْنَتَ اللَّهِ عَلَى الْكَاذِبِينَ.
“Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): “Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.” (QS. Ali-Imran: 61).
Terkait ayat di atas, Imam Muslim menulis sebagai berikut.
وَلَمَّا نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ : فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ أَبْنَاءَنَا وَأَبْنَاءَكُمْ سورة آل عمران آية ۶۱ ، دَعَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلِيًّا ، وَفَاطِمَةَ ، وَحَسَنًا ، وَحُسَيْنًا ، فَقَالَ : اللَّهُمَّ هَؤُلَاءِ أَهْلِي .
Ketika turun ayat ini (ayat Mubahalah), Rasulullah saw. Menyeru Imam Ali, Sayyidah Fathimah, Imam Hasan dan Imam Husain, lalu nabi berkata, “Ya Tuhan (bersaksilah) mereka adalah Ahlulbaitku.”[1]
Dari paparan di atas, sudah jelas, bahwa Imam Husain adalah keluarga Nabi saw. Kita tahu, mereka adalah manusia yang dipenuhi keutamaan dan kemuliaan, maka celakalah mereka yang memusuhi Imam Husain dan Ahlulbait Nabi saw.
[1] Shahih Muslim, Babun Min Fada’ili Ali bin Abi Thalib, Muslim bin Hujjah, Juz 1, hal. 1129, penerbit: Daru Tayyibah.